Secangkir Kopi Kehidupan

Engkau seperti biji kopi yang tergelak diatas piring. Berdiri mematung sambil menatapku tanpa berkedip. Lalu engkau berpaling sambil membawaku kedalam benakmu. Seolah aku pertanyaan yang tidak pernah mampu kau jawab.

Dan ketika waktu pergi membawa masa yang telah berlalu. Engkau mulai terlihat seperti bubuk kopi dalam gelas. Tak bergeming meski aku berteriak memanggil namamu.

Ketika kemudian kau mulai menuangkan tiga sendok gula kedalam bubuk kopi. Mataku mulai basah, sesak menatapmu yang mulai tak berdaya.

Lalu saat kau mulai menuangkan air panas agak kopi layak untuk kita minum berdua. Dalam cangkir kebersamaan. Senyumku merekah, akhirnya engkau tahu bahwa kopi memang harus bersatu dengan gula untuk menciptakan harmoni rasa.

Saat itu engkau berdiri dihadapanku, dengan secangkir kopi yang telah kau tambahkan susu. Ketika aku menyambut uluran tanganmu yang sedikit bergetar. Wajahmu penuh senyum yang tak pernah kau ukir sebelumnya.

Engkau adalah secangkir kopi kehidupanku. Yang tersaji selalu untuk bisa aku teguk dalam kebahagiaan.

By: YeteDe